Laman

Kamis, 09 Juni 2011

Tips Persiapan Mendaki Gunung

Bagi sebagian orang, mendaki gunung adalah kegiatan yang tidak berguna. Selain kedinginan dan kelelahan, risiko yang bakal dihadapi juga cukup besar. Banyak cerita para pendaki gunung yang tewas karena berbagai hal. Di antaranya jatuh ke jurang dan mati kedinginan.
Namun, bagi para petualang mendaki gunung menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Di sini, mereka bisa berjalan menusuri rimba, melewati jurang yang terjal, dan mendaki bukit. Dengan aktivitas ini pemandangan alam yang tergelar di jagad raya bisa dinikmati dengan puas.
Sebelum melakukan pendakian sejumlah persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Perbekalan, perlengkapan, dan yang penting badan yang sehat.
Dan, untuk mendapatkan perlengkapan pendakian saat ini banyak toko yang khusus menjual itu. Tinggal pilih sesuai dompet, mau merek lokal atau asing.
Ada tas punggung besar (carril), kantong tidur (sleeping bag), topi gunung, dan sandal gunung.
Persiapan PendakianBagi para petualang, mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, dengan melakukan kegiatan ini, maka seseorang bisa menyaksikan keindahan alam yang luar biasa di puncak gunung. Belum lagi dengan pemandangan yang bisa ditemui di sepanjang jalur pendakian.
Namun mendaki gunung tetap memerlukan persiapan khusus, baik teknis maupun fisik. Sebab jika tidak, maka bisa jadi mendaki gunung akan menjadi kegiatan yang sangat tidak menyenangkan.Bahkan lebih dari itu, tanpa persiapan khusus, seorang pendaki bisa mengalami celaka.
Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:
1. Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter (Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut), atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3. Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6. Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.

Kesiapan Mental
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. Untuk mengetahui keadaan mental seseorang dalam kondisi fit atau tidak memang tidak mudah. Tentunya yang lebih memahami keadaan mental ini adalah diri kita sendiri. Kesiapan mental secara pribadi akan sangat berpengaruh pada kondisi tim. Jika kesiapan mental tidak dalam kondisi fit alangkah baiknya jika tidak memaksakan diri.
Kesiapan Fisik
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan (sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya). Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
Beberapa perlengkapan atau bekal yang harus dibawa saat mendaki gunung adalah :* Carriel atau tas besar untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan
* Matras. Fungsinya adalah untuk alas duduk saat beristirahat sejenak.Matras juga bisa digunakan untuk pelapis di dalam carriel agar terlihat lebih rapi.
* Jas hujan. Alat ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan turun hujan yang cukup lebat.
* Tenda.Alat ini digunakan ketika para pendaki hendak beristirahat dalam waktu yang cukup lama. Tenda juga bisa melindungi para pendaki saat terjadi hujan atau angin kencang.
* Kantung tidur atau Sleeping bag.Alat ini berfungsi untuk menyelimuti saat tidur di gunung.Selain itu juga bisa digunakan sebagai alas tidur.
* Alat penerangan, seperti senter, lilin, batere cadangan, lampu badai. Dengan adanya alat penerangan yang memadai, maka kegiatan mendaki di malam hari bisa berjalan dengan lancar.
* Topi, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu khusus. Sepatu khusus ini diperlukan karena medan di pegunungan beda dengan medan di daerah yang datar sehingga memerlukan sepatu yang khusus.
* Pakaian hangat seperti jaket, kaus lengan panjang dan celana panjang kasual dengan bahan yang kuat dan nyaman pakai.
* Alat-alat P3K, suplemen makanan, makanan instan/kalengan, dan minuman mineral. Ketersediaan makanan yang cukup akan mampu memberikan energi yang cukup pula saat mendaki.
* Golok tebas, pisau lipat, dan teropong. Yang tidak kalah pentingnya adalah alat perekam (kamera atau handycam) untuk mendokumentasikan kegiatan selama pendakian

Kesiapan Administrasi
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.
Kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC (emergency medical care) praktis.

Sekilas tentang pecinta alam

seringkali diidentifikasikan sebagai kegiatan yg berhubungan dgn alam. Medaki gunung, menyusuri gua, mengagumi keajaiban dasar samudera, merambah belantara nan sunyi dan sederet kegiatan ‘alam’ lainnya.
Tentang pencinta sendiri di negeri kita, seringkali kegiatan yg dilakukan hanya sebatas sloganisasi belaka, sebatas mereka menikmati alam untuk diri sendiri, sebatas mencari kepuasan untuk kepentingan pribadi. Pencinta Alam, mereka yg menamakan diri sebagai Pencinta Alam sering kali melakukan banyak aktivitas yg justru mengganggu keseimbangan alam. Menjelajah gunung dan membuat jejak-jejak disana, mencoret batu-batu di puncak, membuang sampah non organik ke sembarang tempat, membuat api unggun yg seringkali lupa dimatikan, memetik Edelweiss hingga beratus-ratus tangkai
Untuk Sebuah organisasi Pencinta Alam (yg biasanya ngetren di kalangan mahasiswa) seharusnya tidak sekadar sebuah tempat bernaung bagi mereka yg senang bertualang saja atau menghabiskan anggaran dana di kampus. Ironis membaygkan mereka melakukan pendakian besar-besaran yg menelan biaya tinggi sampai ke luar negeri, sementara, di negeri sendiri, negeri yg (seharusnya) elok dan kaya akan hutan tropis perlahan mulai kehilangan identitasnya. Pencurian kayu, pembabatan hutan secara liar luput dari penyelamatan sang ‘pencinta alam’ Pencinta Alam.
Dalam konteks bahasa adalah seseorang yg sangat mencintai alam. Mencintai berarti melakukan banyak hal untuk sesuatu/seseorang yg dicintai. Mencoba membahagiakan sesuatu/seseorang yg kita cintai dgn tulus. Melakukan banyak hal agar sesuatu/seseorang yg dicintai merasa nyaman. Mencintai itu tanpa sederet syarat apapun, Mencintai itu sesuatu yg tulus, tanpa pamrih. Mencintai Alam, sama halya dgn melakukan banyak hal untuk alam, tanpa syarat-syarat khusus, tanpa dibarengi rasa keegoisan untuk memiliki alam secara individual, tanpa mengabaikan apa yg sebetulnya dibutuhkan oleh alam. Semua harus dilakukan tanpa pamrih, pamrih untuk dimunculkan di media massa, tanpa pamrih di puji banyak pihak, tanpa pamrih untuk mendapat dukungan dana berlebih yg pada akhirnya digunakan entah kemana. Mencintai alam, mencintai wujud ciptan-Nya, mengasihi setiap apa yg ada di dalamnya. Memulai dari hal kecil di sekitar kita. Meski kecil, andai setiap orang melakukannya pasti hasilnya menjadi lebih berarti.

Tenda Outdoor Yang Pas Untuk Pecinta Alam

Sebagian tenda pleton yang diproduksi saat ini kebanyakan berbahan dasar nylon. Bahan dasar nylon yang ringan juga cepat kering serta lebih tahan lama dibandingkan bahan katun. Tetapi, kelemahannya bahan nylon sangat mudah rusak bila sering terkena sinar ultra violet dari matahari. Sehingga banyak perusahaan industri ini yang berpikiran untuk melapis bahan tersebut dengan bahan lain untuk meminimalkan efek merusak dari sinar matahari, tapi kenyataan yang ada di puncak gunung dengan sinar matahari yang langsung mengenai tenda tidak juga membuat bahan nylon yang didobel lebih tahan. Jadi lebih baik gunakan bahan pelapis yang murah tetapi tebal saja untuk melindungi tenda camping anda dari sinar matahari.
Tenda-
tenda pleton sekarang juga banyak yang dipadukan dengan katun di bagian dalamnya. Karena bahan katun dapat mengeluarkan uap panas tubuh dari dalam tenda ketimbang seluruh tenda yang berbahan dasar nylon. Jadi, bila bahan tenda anda secara keseluruhan berbahan dasar nylon pastikan tenda dome tersebut memiliki sistem ventilasi yang baik, sebelum anda merasa sangat gerah di dalamnya sepanjang malam.

Salah satu cara mudah untuk menjaga sistem ventilasi di tenda anda adalah membuka pintu lebar-lebar. Lebih baik bila tenda anda memiliki pintu di kedua sisinya yang diperuntukkan keluar dan masuknya udara. Membuka pintu
tenda camping bisa jadi merupakan ide yang buruk bila ada binatang masuk ke dalam tenda dome. Tetapi, ini bisa diantisipasi bila pintu tenda anda memiliki pintu berbahan kelambu yang juga dapat di tutup mengikuti jahitan pintu tenda. Dan bahan kelambu ini harus dijahit pada bagian luar pintu tenda sehingga bila kita ingin membuka pintu tenda dari dalam tidak perlu dua kali bekerja.

Lapisan dasar
tenda
haruslah dijahit menyambung dengan bagian badan tenda. Ini untuk menghindarkan penghuni tenda mengalami basah pada waktu malam karena embun atau air. Banyak perusahaan kini menambal jahitan pada tenda dengan menggunakan tempelan seperti
isolasi
outdoor equipment (tape) untuk mencegah air masuk melalui lubang jahitan.

Beberapa
tenda tidak dilengkapi dengan tempelan tersebut, sehingga anda perlu untuk menempelkannya sendiri. Alas tenda dapat di buat dari bahan dasar nylon tebal seperti bahan neophrene dengan maksud untuk membuat tidur anda senyaman mungkin. Tetapi, lebih baik belilah tenda dengan alas nylon tebal dan kemudian tambahkan bagian dasar tenda dengan plastik atau bagor untuk menjaga alas tenda dari guratan dan cabikan karena batu pepohonan kecil. Juga jangan lupa gunakan alas tidur seperti matras yang mudah dibawa agar istirahat kita lebih terasa nyaman



KODE ETIK PENCINTA ALAM INDONESIA

PENCINTA ALAM INDONESIA SADAR, BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA

PENCINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI TERHADAP TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR

PENCINTA ALAM INDONESIA SADAR, BAHWA SEGENAP PENCINTA ALAM ADALAH SAUDARA SEBAGAI SESAMA MAHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA

SESUAI DENGAN HAKEKAT DI ATAS, KAMI DENGAN PENUH KESADARAN MENYATAKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. MENGABDI KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. MEMELIHARA ALAM BESERTA ISINYA, SERTA MEMPERGUNAKAN SUMBER ALAM SESUAI BATAS KEBUTUHAN
3. MENGABDI KEPADA BANGSA DAN TANAH AIR
4. MENGHORMATI TATA KEHIDUPAN YANG BERLAKU PADA MASYARAKAT SEKITAR, SERTA MENGHARGAI MANUSIA SESUAI MARTABATNYA
5. BERUSAHA MEMPERKUAT TALI PERSAUDARAAN SESAMA PENCINTA ALAM, SESUAI DENGAN AZAZ DAN TUJUAN PENCINTA ALAM
6. BERUSAHA SALING MEMBANTU, SERTA SALING MENGHARGAI DALAM PELAKSANAAN PENGAMBIAN TERHADAP TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR
7. SELESAI